Skip to main content

CERITA : CARA UNTUK BERTAHAN DI PEKERJAAN YANG TIDAK SESUAI JURUSAN



A.  Latar Belakang
Di zaman yang penuh dengan persaingan dalam dunia kerja seperti saat ini, kita membutuhkan kemampuan fleksibilitas tinggi untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang ada. Ketersediaan lapangan pekerjaan yang terbatas ditambah lagi kini kita telah memasuki era industri 4 dimana peran manusia perlahan mulai digantikan dengan teknologi, sementara jumlah penduduk dan permintaan akan pekerjaan yang besar menciptakan persaingan yang ketat dalam dunia kerja. Persaingan yang ketat ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pencari kerja untuk mampu mengaktualisasi potensi terbaik yang dimiliki.


Beberapa perusahaan tidak mensyaratkan jurusan tertentu untuk menempati posisi pekerjaan yang ada, mereka lebih melihat keaktifan dan kemauan untuk belajar dari individu yang bersangkutan. Akan tetapi, terkadang kita yang telah terpaksa terjun untuk menekuni bidang yang tak sesuai jurusan semasa kuliah merasa tidak tahu bagaimana bertahan atau bersaing dengan yang lain. 


Dan terkadang ketidaksesuaian tersebut mempengaruhi semangat kerja dan belajar kita yang mengakibatkan tertutupnya peluang untuk kita lebih berkembang. Dan lebih sulitnya lagi, ketika tekanan datang dari orang – orang terdekat khususnya orang tua yang tidak setuju dengan pekerjaan yang kita pilih karena tidak sesuai jurusan atau gengsi dan sebagainya.


B.  Cara Menghadapi Pekerjaan Yang Tidak Sesuai Jurusan
Tentunya memiliki pekerjaan impian dan sesuai keinginan kita merupakan sesuatu yang sangat menyenangkan, namun tidak selamanya dan tidak setiap orang akan mendapat kesempatan itu dengan mudah di tengah persaingan yang sangat ketat seperti saat ini, sebab kita tidak hanya bersaing dengan sesama manusia melainkan bersaing dengan teknologi. 


Tidak mungkin kita terus – menerus mengeluh dan menolak untuk melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan harapan kita. Berikut ini adalah tips dan cara agar kita dapat tetap bertahan dan bersemangat dalam menekuni pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan dan keinginan kita :

1.   Ingatlah Bahwa Itu Kesempatan Kita Untuk Dapat Belajar Hal Baru
Semisal jika kita lulusan jurusan kedokteran, kemudian ternyata kita saat ini hanya diberi kesempatan untuk menjadi customer service di sebuah perusahaan. Sangat banyak kejadian seperti itu terjadi disekeliling kita. Akan tetapi ingatlah satu hal, perekrut tidaklah mungkin memilih kita untuk menjadi customer service jika kita tidak mampu atau tidak qualified

Mereka telah mempertimbangkan banyak hal dari segala aspek kalau kita punya potensi untuk lebih berkembang di bidang pekerjaan tersebut walaupun tidak sesuai demgan jurusan kuliah yang diambil. Maka jadikanlah itu sebagai sebuah kesempatan untuk mempelajari hal baru diluar jurusan yang kita tekuni sebelumnya, sebab bisa jadi ternyata kita bisa lebih ahli dan lebih sukses dibidang tersebut.


2.   Cobalah Mengambil Resiko dan Konsisten Menjalaninya
Meski latarbelakang jurusan yang tidak sesuai dengan bidang pekerjaan yang diambil, namun jangan jadikan itu alasan untuk berhenti ditengah jalan. Nikmati saja apa yang ada dan cobalah untuk bertahan di waktu – waktu sulit meski terasa tidak nyaman. Bukankah seringkali terjadi kita tidak menyukai sesuatu padahal ternyata sesuatu tersebut baik dan memiliki potensi yang besar untuk kita?.


3.   Tetaplah Profesional Dengan Bidang Pekerjaan Yang Dipilih
Apapun latarbelakang pendidikannya, minumnya teh botol sosro. :-D. Maksudnya meski bidang pekerjaan yang kita ambil berbeda dengan jurusan disaat kuliah, tetaplah jaga image kita sebagai orang yang layak mengemban posisi yang diberikan tersebut. Ini adalah satu – satunya cara agar kita mampu survive di tengah persaingan kerja yang kian mengetat. Berusahalah untuk menikmati tugas yang diberikan dan cobalah agar tepat waktu menyelesaikannya.


4.   Anggaplah Untuk Menambah Daftar Skill Yang Dimiliki
Ingatlah tidak ada sesuatu yang sia – sia. Meski pekerjaan yang kita tekuni saat ini tidak sesuai, namun pekerjaan tersebut yang akan memperkaya daftar skill yang kita miliki sehingga akan menjadi nilai plus tersendiri ketika kelak kita ingin mendaftar pekerjaan di perusahaan lain. Atau bahkan itu bisa menjadi nilai plus tersendiri bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan promosi jabatan yang lebih tinggi.


5.   Mengasah Kemampuan Mental
Flesibilitas dalam bersikap itu memanglah penting, namun yang lebih penting lagi ialah pantang menyerah di saat kita masih dalam proses belajar. Melakukan kesalahan merupakan hal yang wajar, jangan jadikan itu sebagai alasan untuk patah semangat. Setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda – beda untuk beradaptasi. Ingatlah lagi bahwa ketika kita terpilih untuk mengemban suatu pekerjaan, maka itu berarti kita di anggap layak dan memiliki kemungkinan atau potensi untuk berhasil dibidang tersebut.  


6.   Miliki Motivasi Yang Kuat
Tahukah kamu sebenarnya fase yang paling sulit ketika kita ingin melakukan sesuatu terdapat pada fase awal alias fase untuk memulai. Di fase awal ini lah kita membutuhkan sebuah motivasi yang sangat kuat untuk mulai melaksanakannya secara konsisten. Barangkali motivasi dari keluarga, sahabat, cita – cita dan lain – lain. Yang jelas, jangan termotivasi karena uang. Percaya atau tidak, jika motivasi kita adalah uang maka dijamin kita akan segera berhenti untuk berusaha. 

Semoga bermanfaat ya... :-)

Comments

Popular posts from this blog

AKUNTANSI BIAYA : PENCATATAN BAHAN SISA (SCRAP)

A.   Bahan Sisa ( Scrap ) Scrap merupakan bahan baku sisa, terdiri dari bahan baku sisa atau tertinggal sewaktu pelaksanaan proses produksi dan bahan baku cacat atau bahan baku yang rusak karena kecerobohan atau kealaian karyawan. Bahan baku sisa yang mempunyai nilai ekonomis sebaiknya disimpan dan dikumpulkan walaupun tidak ada biaya yang dibebankan ke persediaan bahan baku sisa tersebut. Hasil dari penjualan persediaan bahan baku sisa dapat dipertanggungjawabkan dengan berbagai cara. Misalnya, sebagai penambah penjualan, berubah penjualan bahan baku sisa atau bahan sisa hasil dari manufaktur produk. Contohnya seperti panjang dan pendek dari operasi kayu, tepi dari operasi plastik molding , dan usang kain serta akhir pemotongan dari operasi sesuai keputusan. Scrap terkadang dapat dijual dengan jumlah yang relatif kecil. Dalam arti bahwa memo mirip dengan produk sampingan. Letak perbedaannya ialah memo muncul sebagai sisa dari manufaktur proses dan bukan merupak

ANALISIS DAN PERSPEKTIF : CARA ANALISIS YIELD CURVE BESERTA INTERPRETASINYA

A.   Mengenal Yield Curve Sebelum melanjutkan, sebagai penulis ingin mengingatkan untuk tidak ikut andil dalam pemberian dan penerimaan return yang satu ini sebab keharamannya . Akan tetapi, menurut penulis cukup di ambil ilmunya saja untuk dimanfaatkan dalam proses analisa ekonomi terkait kepentingan tertentu lainnya yang tidak melanggar syariat ya. Yield curve merupakan suatu kurva atau grafik yang memberikan informasi kepada para stakeholder terkait indikasi return dari intrumen keuangan bond (obligasi), bukan James bon ya. Hehe. Secara lebih teknis, Robert Ang (1995) menjelaskan yield curve   adalah suatu grafik yang menggambarkan hubungan antara term to maturity dan yield to maturity suatu obligasi. Term to maturity (TTM) merupakan masa sisa hidup suatu obligasi, sedangkan yield to maturity (YTM) seperti yang kita ketahui merupakan tingkat yield (hasil) yang berlaku dipasar (Robert Ang, 1995). Angka Yield ini pada umumnya dibagi menjadi tiga, yaitu :

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

A.   Definisi Anggaran Tenaga Kerja Langsung Anggaran tenaga kerja langsung merupakan perencanaan rinci mengenai biaya tenaga kerja langsung yang akan dibayarkan dn disusun berdasarkan departemen produksi untuk periode yang akan datang. Untuk kepentingan penyusunan anggaran dan perhitungan harga pokok maka tenaga kerja dibedakan dalam dua jenis tenaga kerja, yaitu : 1. Tenaga kerja langsung ( direct labor ), yaitu tenaga kerja yang mana kegiatannya berhubungan langsung dengan produk akhir yang dihasilkan atau terlibat langsung langsung dalam proses produksi. Umumnya, biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja langsung ini bersifat variabel. 2.   Tenaga kerja tidak langsung ( indirect labor ), yaitu tenaga kerja yang kegiatannya tidak langsung berhubungan atau tidak terlibat lansung dalam proses produksi. Umumnya, biaya yang berhubungan dengan indirect labor ini bersifat semivariabel. B.   Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran tenaga kerja ini disusun dengan