Skip to main content

ANALISIS DAN PERSPEKTIF : CARA ANALISIS YIELD CURVE BESERTA INTERPRETASINYA



A.  Mengenal Yield Curve
Sebelum melanjutkan, sebagai penulis ingin mengingatkan untuk tidak ikut andil dalam pemberian dan penerimaan return yang satu ini sebab keharamannya. Akan tetapi, menurut penulis cukup di ambil ilmunya saja untuk dimanfaatkan dalam proses analisa ekonomi terkait kepentingan tertentu lainnya yang tidak melanggar syariat ya.


Yield curve merupakan suatu kurva atau grafik yang memberikan informasi kepada para stakeholder terkait indikasi return dari intrumen keuangan bond (obligasi), bukan James bon ya. Hehe. Secara lebih teknis, Robert Ang (1995) menjelaskan yield curve  adalah suatu grafik yang menggambarkan hubungan antara term to maturity dan yield to maturity suatu obligasi.


Term to maturity (TTM) merupakan masa sisa hidup suatu obligasi, sedangkan yield to maturity (YTM) seperti yang kita ketahui merupakan tingkat yield (hasil) yang berlaku dipasar (Robert Ang, 1995). Angka Yield ini pada umumnya dibagi menjadi tiga, yaitu :

1.   Coupon Yield
Yaitu angka rate of return yang ditawarkan dan tercantum atau melekat dengan suatu obligasi (bond) yang umumnya bersifat tetap.

2.   Current Yield
Yaitu indikasi return yang ditawarkan suatu obligasi dengan berdasarkan estimasi market value dari obligasi tersebut yang umumnya bersifat variabel atau sewaktu – waktu dapat berubah.

3.   Yield To Maturity
Yaitu indikasi return yang mampu diberikan oleh intrumen bond yang di dalamnya telah mengikut sertakan unsur capital gain/loss serta umur obligasi. Dengan kata lain, yield to maturity  ini telah memperhitungkan proyeksi tingkat return  dalam bentuk bunga, capital gain, beserta cashflow yang diterima sepanjang hidup obligasi hingga date to maturity.



B.  Interpretasi Analisis
Dengan memahami informasi yang diberikan dalam yield curve ini, kita tidak hanya dapat memperoleh informasi terkait return yang dapat diberikan, melainkan juga kita dapat memproyeksikan kondisi perekonomian secara umum ke depannya yang tentunya akan mempengaruhi iklim bisnis serta perekonomian secara agregat. Untuk lebih memahaminya, maka terlebih dahulu perhatikan yield curve sederhana dibawah ini :


Pada umumnya, suatu kondisi yang stabil dan normal ialah ketika terbentuk upward sloping pada kurva atau yield curve, yaitu dimana terjadi optimistme atau ekspektasi pasar terhadap perekonomian sangat positif sehingga penawaran yang mampu diberikan long term return lebih menggiurkan atau dapat juga dikatakan secara tidak langsung sebagai indikasi optimisme iklim bisnis akibat dari stabilitas perekonomian yang berpotensi memberikan manfaat  bagi iklim usaha.


Namun, apabila yang terjadi merupakan inverted yield curve maka mengindikasikan pesimisme pasar terhadap perekonomian bahkan dapat menjadi indikasi awal akan terjadinya resesi perekonomian. Ini karena dalam kondisi inverted yield curve terjadi, secara tidak langsung memberikan informasi bahwa terjadi pesimisme pasar terhadap kondisi perekonomian sehingga orang akan lebih memilih menyimpan uang kas atau menanamkan modalnya pada intrumen jangka pendek yang relatif lebih cepat di eksekusi untuk mengantisipasi terjadinya risiko yang tidak di inginkan. Kondisi ini pernah terjadi beberapa waktu sebelum krisis dunia di tahun 2008 terjadi.

Semoga bermanfaat ya... :-)

Comments

Popular posts from this blog

AKUNTANSI BIAYA : PENCATATAN BAHAN SISA (SCRAP)

A.   Bahan Sisa ( Scrap ) Scrap merupakan bahan baku sisa, terdiri dari bahan baku sisa atau tertinggal sewaktu pelaksanaan proses produksi dan bahan baku cacat atau bahan baku yang rusak karena kecerobohan atau kealaian karyawan. Bahan baku sisa yang mempunyai nilai ekonomis sebaiknya disimpan dan dikumpulkan walaupun tidak ada biaya yang dibebankan ke persediaan bahan baku sisa tersebut. Hasil dari penjualan persediaan bahan baku sisa dapat dipertanggungjawabkan dengan berbagai cara. Misalnya, sebagai penambah penjualan, berubah penjualan bahan baku sisa atau bahan sisa hasil dari manufaktur produk. Contohnya seperti panjang dan pendek dari operasi kayu, tepi dari operasi plastik molding , dan usang kain serta akhir pemotongan dari operasi sesuai keputusan. Scrap terkadang dapat dijual dengan jumlah yang relatif kecil. Dalam arti bahwa memo mirip dengan produk sampingan. Letak perbedaannya ialah memo muncul sebagai sisa dari manufaktur proses dan bukan merupak

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

A.   Definisi Anggaran Tenaga Kerja Langsung Anggaran tenaga kerja langsung merupakan perencanaan rinci mengenai biaya tenaga kerja langsung yang akan dibayarkan dn disusun berdasarkan departemen produksi untuk periode yang akan datang. Untuk kepentingan penyusunan anggaran dan perhitungan harga pokok maka tenaga kerja dibedakan dalam dua jenis tenaga kerja, yaitu : 1. Tenaga kerja langsung ( direct labor ), yaitu tenaga kerja yang mana kegiatannya berhubungan langsung dengan produk akhir yang dihasilkan atau terlibat langsung langsung dalam proses produksi. Umumnya, biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja langsung ini bersifat variabel. 2.   Tenaga kerja tidak langsung ( indirect labor ), yaitu tenaga kerja yang kegiatannya tidak langsung berhubungan atau tidak terlibat lansung dalam proses produksi. Umumnya, biaya yang berhubungan dengan indirect labor ini bersifat semivariabel. B.   Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran tenaga kerja ini disusun dengan