Skip to main content

AKUNTANSI BIAYA : PERBEDAAN BIAYA DENGAN BEBAN UNTUK DIPAHAMI



A.  Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari – hari kita dapat berkomunikasi dengan bahasa dan istilah yang cenderung bebas yang terkadang tidak sesuai antara penggunaan dengan arti kata. Dalam dunia bisnis, penggunaan kata yang tidak sesuai dengan artinya barangkali dapat berakibat buruk bahkan di manfaatkan yang tentunya berbahaya. Salah satunya istilah dalam dunia bisnis khususnya dunia akunting ialah biaya dan beban. 


Ketika kita mempelajari akuntansi dasar hingga akuntansi keuangan, kita akan lebih sering diperhadapkan atau menggunakan kata beban sebagai bentuk pengeluaran. Setelahnya ketika kita mulai memasuki ranah akuntansi biaya maka kita akan lebih familiar menggunakan istilah biaya sebagai bentuk pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan. 


Realitanya kedua istilah ini terkadang disama artikan, padahal antara biaya dan beban itu merupakan dua hal yang berbeda. Lantas apa perbedaannya? Untuk memaminya secara rinci, maka kita harus pahami terlebih dahulu masing – masing istilah tersebut.


B.  Pengertian Biaya
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (1999 : 12) biaya adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.  


Menurut Atkinson et al (2007 : 89) biaya adalah nilai moneter dari barang dan jasa yang dikeluarkan untuk mendapatkan keuntungan baik di masa sekarang maupun di masa mendatang. Menurut Carter (2009 : 2) biaya adalah suatu nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan yang dikeluarkan untuk menjamin memperoleh manfaat.


Dari ketiga pengertian diatas, dapat disimpulkan secara sederhana dan singkat menurut penulis bahwa biaya merupakan pengeluaran yang menyebabkan penurunan jumlah modal yang terjadi atau dilakukan untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan datang. 


Misalnya, perusahaan membayar listrik atau membeli voucher listrik agar ia dapat menikmati listrik untuk satu bulan ke depan. Contoh lainnya seperti supermarket yang membeli barang secara tunai untuk memenuhi kebutuhan persediaan barang dagangannya, perusahaan membayar sewa pengacara untuk menghadapi suatu sengketa dagang dan lain – lain.


C.  Pengertian Beban
Menurut Mulyadi (2005 : 8) beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas atau berkurangnya aktiva atau terjadinya penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanaman modal. 

Menurut Bastian Bustami beban atau expense adalah biaya yang telah memberikan manfaat dan sekarang telah habis. Menurut Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2006 : 30) beban adalah aliran keluar terukur dari barang yang kemudian ditandingkan dengan pendapatan untuk menentukan laba, atau sebagai penurunan dalam aktiva bersih sebagai akibat penggunaan jasa ekonomis.


Dari ketiga pengertian diatas, dapat disimpulkan menurut penulis beban ialah pengeluaran yang terjadi atau dilakukan sebagai akibat dari manfaat yang telah habis. Contohnya seperti perusahaan memberikan gaji karyawan di tanggal 25 bulan ini akibat manfaat yang diberikan oleh karyawan berupa melakukan pekerjaan selama bulan tersebut di bawah tanggal 25. 


Contoh lainnya seperti perusahaan melakukan pembayaran listrik bulan lalu (pascabayar) sebagai akibat dari penggunaan listrik di bulan tersebut atau perusahaan membayar voucher listrik yang sebelumnya di beli secara non tunai dalam arti utang dan lain sebagainya.


D.  Hubungan Biaya Dengan Beban
Berdasarkan penjelasan biaya dan beban diatas, dapat dibedakan antara biaya dan beban dari sisi waktu terjadinya dimana biaya terjadi sebelum menerima manfaat atau keuntungan sedangkan beban terjadi ketika manfaat atau keuntungan yang diberikan telah dirasakan atau dipergunakan. 


Namun, biaya dan beban pun memiliki kesamaan dapat terjadi secara nyata melibatkan aktiva maupun secara tidak nyata dalam arti hanya penurunan nilai seperti biaya penyusutan mesin produksi pabrik dan  beban penyusutan mesin fotokopi kantor. 


Biaya dapat berfungsi sebagai aktiva yang dapat digunakan di masa yang akan datang, atau sebagai beban perusahaan yang akan dipertandingkan dengan pendapatan, di mana kedua karakteristik tersebut bisa terjadi secara bersamaan atau berurutan. 


Jika suatu perusahaan membeli barang, maka akan dicatat sebagai biaya pokok penjualan (cost of goods sold), di mana barang yang dijual umumnya dalam waktu relatif singkat. Maka di sini biaya juga menjadi beban yang akan dipertandingkan dengan pendapatan perusahaan. Secara singkat, perubahan dari biaya menjadi beban terjadi melalui :

1.   Proses transaksi pembelian dan penjualan
2.   Proses waktu dimana telah expired atau unexpired seperti umumnya depresiasi
3.   Proses peristiwa atau sebuah kejadian seperti bencana atau kecelakaan.

        Semoga bermanfaat ya . . . :-)

Comments

Popular posts from this blog

AKUNTANSI BIAYA : PENCATATAN BAHAN SISA (SCRAP)

A.   Bahan Sisa ( Scrap ) Scrap merupakan bahan baku sisa, terdiri dari bahan baku sisa atau tertinggal sewaktu pelaksanaan proses produksi dan bahan baku cacat atau bahan baku yang rusak karena kecerobohan atau kealaian karyawan. Bahan baku sisa yang mempunyai nilai ekonomis sebaiknya disimpan dan dikumpulkan walaupun tidak ada biaya yang dibebankan ke persediaan bahan baku sisa tersebut. Hasil dari penjualan persediaan bahan baku sisa dapat dipertanggungjawabkan dengan berbagai cara. Misalnya, sebagai penambah penjualan, berubah penjualan bahan baku sisa atau bahan sisa hasil dari manufaktur produk. Contohnya seperti panjang dan pendek dari operasi kayu, tepi dari operasi plastik molding , dan usang kain serta akhir pemotongan dari operasi sesuai keputusan. Scrap terkadang dapat dijual dengan jumlah yang relatif kecil. Dalam arti bahwa memo mirip dengan produk sampingan. Letak perbedaannya ialah memo muncul sebagai sisa dari manufaktur proses dan bukan merupak

ANALISIS DAN PERSPEKTIF : CARA ANALISIS YIELD CURVE BESERTA INTERPRETASINYA

A.   Mengenal Yield Curve Sebelum melanjutkan, sebagai penulis ingin mengingatkan untuk tidak ikut andil dalam pemberian dan penerimaan return yang satu ini sebab keharamannya . Akan tetapi, menurut penulis cukup di ambil ilmunya saja untuk dimanfaatkan dalam proses analisa ekonomi terkait kepentingan tertentu lainnya yang tidak melanggar syariat ya. Yield curve merupakan suatu kurva atau grafik yang memberikan informasi kepada para stakeholder terkait indikasi return dari intrumen keuangan bond (obligasi), bukan James bon ya. Hehe. Secara lebih teknis, Robert Ang (1995) menjelaskan yield curve   adalah suatu grafik yang menggambarkan hubungan antara term to maturity dan yield to maturity suatu obligasi. Term to maturity (TTM) merupakan masa sisa hidup suatu obligasi, sedangkan yield to maturity (YTM) seperti yang kita ketahui merupakan tingkat yield (hasil) yang berlaku dipasar (Robert Ang, 1995). Angka Yield ini pada umumnya dibagi menjadi tiga, yaitu :

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

A.   Definisi Anggaran Tenaga Kerja Langsung Anggaran tenaga kerja langsung merupakan perencanaan rinci mengenai biaya tenaga kerja langsung yang akan dibayarkan dn disusun berdasarkan departemen produksi untuk periode yang akan datang. Untuk kepentingan penyusunan anggaran dan perhitungan harga pokok maka tenaga kerja dibedakan dalam dua jenis tenaga kerja, yaitu : 1. Tenaga kerja langsung ( direct labor ), yaitu tenaga kerja yang mana kegiatannya berhubungan langsung dengan produk akhir yang dihasilkan atau terlibat langsung langsung dalam proses produksi. Umumnya, biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja langsung ini bersifat variabel. 2.   Tenaga kerja tidak langsung ( indirect labor ), yaitu tenaga kerja yang kegiatannya tidak langsung berhubungan atau tidak terlibat lansung dalam proses produksi. Umumnya, biaya yang berhubungan dengan indirect labor ini bersifat semivariabel. B.   Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran tenaga kerja ini disusun dengan