Skip to main content

AUDIT : PENDAPAT KUALIFIKASI (QUALIFIED) AKUNTAN



Berbeda dengan pendapat wajar (unqualified) sebelumnya dimana itu merupakan pendapat wajar tanpa syarat, pendapat dalam tulisan ini merupakan pendapat akuntan kualifikasi (qualified) dimana sering juga disebut sebagai pendapat wajar dengan pengecualian atau wajar dengan catatan atau pendapat bersyarat.


Pendapat ini diberikan oleh seorang auditor atau akuntan publik jika menurut akuntan tersebut bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar atau sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku secara keseluruhan, akan tetapi terdapat hal – hal tertentu yang tidak dapat diterima oleh akuntan tersebut yang sifatnya material namun tidak sampai merusak kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pada umumnya, pendapat ini diberikan berdasarkan 2 kemungkinan berikut ini :

1. Kualifikasi ruang lingkup pernyataan akuntan. Artinya tidak semua bagian dari laporan keuangan tersebut dapat diperiksa oleh akuntan publik akibat dibatasi oleh pihak perusahaan, namun jumlahnya dianggap tidak terlalu mempengaruhi kewajaran laporan keuangan menurut akuntan tersebut meski dianggap material.

2.   Keadaan yang menimbulkan kualifikasi seperti :

1)  Jika keadaan menyebabkan akuntan tidak bisa melaksanakan NPA (Norma Pemeriksaan Akuntan) yang pengaruh dan jumlahnya dianggap material.

2)  Jika keadaan menyebabkan akuntan tidak dapat melaksanakan NPA untuk beberapa pos tertentu yang dianggap material.

3)  Jika sebagian dari angka laporan keuangan yang jumlahnya dianggap material tidak sesuai dengan SAK (Standar Akuntansi Keuangan).

4) Jika SAK yang dianut untuk taksiran angka tertentu yang dianggap material tidak diterapkan secara konsisten oleh perusahaan.

5) Jika terdapat beberapa pos yang bersifat tidak menentu dimana kepastiannya masih tergantung pada keadaan dimasa yang akan datang.

Namun seberapa akurat dan objektifnya pendapat akuntan publik ini tentunya ditentukan berdasarkan sikap profesional, pengetahuan dan pengalaman akuntan publik tersebut. Akuntan publik (individu maupun lembaga) yang telah memiliki banyak pengalaman dan terkenal akan kinerja serta sikap profesional tentunya akan lebih dipercaya mampu dalam memberikan pendapatnya secara akurat dan lebih objektif oleh para pemangku kepentingan eksternal.

Semoga bermanfaat ya... :-)

Comments

Popular posts from this blog

AKUNTANSI BIAYA : PENCATATAN BAHAN SISA (SCRAP)

A.   Bahan Sisa ( Scrap ) Scrap merupakan bahan baku sisa, terdiri dari bahan baku sisa atau tertinggal sewaktu pelaksanaan proses produksi dan bahan baku cacat atau bahan baku yang rusak karena kecerobohan atau kealaian karyawan. Bahan baku sisa yang mempunyai nilai ekonomis sebaiknya disimpan dan dikumpulkan walaupun tidak ada biaya yang dibebankan ke persediaan bahan baku sisa tersebut. Hasil dari penjualan persediaan bahan baku sisa dapat dipertanggungjawabkan dengan berbagai cara. Misalnya, sebagai penambah penjualan, berubah penjualan bahan baku sisa atau bahan sisa hasil dari manufaktur produk. Contohnya seperti panjang dan pendek dari operasi kayu, tepi dari operasi plastik molding , dan usang kain serta akhir pemotongan dari operasi sesuai keputusan. Scrap terkadang dapat dijual dengan jumlah yang relatif kecil. Dalam arti bahwa memo mirip dengan produk sampingan. Letak perbedaannya ialah memo muncul sebagai sisa dari manufaktur proses dan bukan merupak

ANALISIS DAN PERSPEKTIF : CARA ANALISIS YIELD CURVE BESERTA INTERPRETASINYA

A.   Mengenal Yield Curve Sebelum melanjutkan, sebagai penulis ingin mengingatkan untuk tidak ikut andil dalam pemberian dan penerimaan return yang satu ini sebab keharamannya . Akan tetapi, menurut penulis cukup di ambil ilmunya saja untuk dimanfaatkan dalam proses analisa ekonomi terkait kepentingan tertentu lainnya yang tidak melanggar syariat ya. Yield curve merupakan suatu kurva atau grafik yang memberikan informasi kepada para stakeholder terkait indikasi return dari intrumen keuangan bond (obligasi), bukan James bon ya. Hehe. Secara lebih teknis, Robert Ang (1995) menjelaskan yield curve   adalah suatu grafik yang menggambarkan hubungan antara term to maturity dan yield to maturity suatu obligasi. Term to maturity (TTM) merupakan masa sisa hidup suatu obligasi, sedangkan yield to maturity (YTM) seperti yang kita ketahui merupakan tingkat yield (hasil) yang berlaku dipasar (Robert Ang, 1995). Angka Yield ini pada umumnya dibagi menjadi tiga, yaitu :

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

A.   Definisi Anggaran Tenaga Kerja Langsung Anggaran tenaga kerja langsung merupakan perencanaan rinci mengenai biaya tenaga kerja langsung yang akan dibayarkan dn disusun berdasarkan departemen produksi untuk periode yang akan datang. Untuk kepentingan penyusunan anggaran dan perhitungan harga pokok maka tenaga kerja dibedakan dalam dua jenis tenaga kerja, yaitu : 1. Tenaga kerja langsung ( direct labor ), yaitu tenaga kerja yang mana kegiatannya berhubungan langsung dengan produk akhir yang dihasilkan atau terlibat langsung langsung dalam proses produksi. Umumnya, biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja langsung ini bersifat variabel. 2.   Tenaga kerja tidak langsung ( indirect labor ), yaitu tenaga kerja yang kegiatannya tidak langsung berhubungan atau tidak terlibat lansung dalam proses produksi. Umumnya, biaya yang berhubungan dengan indirect labor ini bersifat semivariabel. B.   Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran tenaga kerja ini disusun dengan