Skip to main content

AKUNTANSI KEUANGAN : CONTOH SOAL - JAWAB REKONSILIASI BANK



A.  Rekonsiliasi Bank
Pentingnya informasi keuangan yang akurat dalam sebuah bisnis harus selalu dijaga agar dapat memberikan informasi keuangan yang bermanfaat bagi stakeholders. Selain itu, penyajian informasi keuangan yang akurat pun mempengaruhi kredibilitas perusahaan maupun sang akuntan juga pimpinan setempat, khususnya terkait dengan uang kas. 


Sebab, kas merupakan aset yang paling likuid dan tentunya krusial bagi perusahaan. Untuk menyajikan informasi yang akurat secara konsisten, salah satunya dilakukan  usaha rekonsiliasi bank secara periodik untuk melakukan pengecekan dan penyesuaian untuk memperoleh jumlah kas perusahaan yang sebenarnya. Secara singkat dan sederhana, rekonsiliasi bank merupakan tindakan yang dilakukan untuk mencari kebenaran angka kas perusahaan. 


Tentunya tindakan rekonsiliasi bank ini timbul akibat penggunaan rekening bank oleh perusahaan dalam menjalankan kegiataan usahanya, seperti melakukan pembelian barang, penerimaan penjualan tunai, pelunasan piutang maupun pembayaran utang, kegiatan investasi, perolehan sumber pendanaan baik yang bersifat utang maupun  penyertaan modal, melakukan prive atau setoran modal oleh pemilik dan lain – lain.


B.  Contoh Kasus Rekonsiliasi Bank
Untuk lebih memahami terkait rekonsiliasi bank, berikut merupakan contoh kasus rekonsiliasi bank yang umumnya terjadi beserta cara penyusunannya :

Berdasarkan catatan dari PT. Mirai Fathonah Perwira dan catatan dari pihak bank atas rekening perusahaan, diperoleh data sebagai berikut :

Saldo Kas di Bank Awal Januari 2019 :
Berdasarkan Catatan Perusahaan ........................  Rp 100.000.000
Berdasarkan Catatan Dari Bank ..........................  Rp 120.000.000

Penerimaan selama bulan Januari 2019 :
Berdasarkan Catatan Perusaha ............................  Rp 147.500.000
Berdasarkan Catatan Dari Bank ..........................  Rp 120.000.000

Pengeluaran selama bulan Januari 2019 :
Berdasarkan Catatan Perusahaan .........................  Rp 117.300.000
Berdasarkan Catatan dari Bank ............................  Rp 140.000.000

Saldo kas di bank akhir bulan Januari 2019
Berdasarkan Catatan Perusahaan .........................  Rp 130.200.000
Berdasarkan Catatan dari Bank ............................  Rp 100.000.000

            Kemudian setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kedua catatan tersebut, diperoleh informasi penyebab terjadinya perbedaan jumlah kas dalam rekening bank :

1.   Pada tanggal 31 Januari sore diterima kas sebagai pelunasan piutang dari pelanggan sebesar Rp 6.800.000 yang disetorkan oleh kasir pada keesokan harinya.

2.   Hasil penagihan piutang melalui bank pada tanggal 15 Januari sebesar Rp 7.500.000 beserta beban inkaso sebesar Rp 100.000 yang belum dicatat oleh perusahaan.

3.   Cek yang masih beredar pada akhir bulan Desember tahun 2018 sebesar Rp 60.000.000 sudah dicairkan oleh pemegang cek pada bulan Januari 2019, sedangkan pada akhir bulan Januari 2019 cek yang masih beredar adalah Rp 39.800.000

4.   Setoran pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp 40.700.000 baru dibukukan oleh bank pada tanggal 06 Januari 2019.

5.   Setoran cek yang diterima dari pelanggan pada tanggal 12 Januari sebesar Rp 2.500.000 ternyata tidak ada dananya. 

6.   Setoran pada tanggal 29 Januari sebesar Rp 72.000.000 belum masuk dalam rekening koran bank bulan Januari.

7.   Hasil penagihan piutang pada tanggal 12 Januari sebesar Rp 6.500.000 telah keliru dicatat oleh perusahaan sebagai penerimaan kas sebesar Rp 5.600.000.

8.   Pendapatan jasa rekening giro bulan Desember 2018 Rp 1.000.000 dicatat oleh perusahaan pada tanggal 6 Januari, sedangkan pendapatan jasa giro bulan Januari sebesar Rp 3.200.000 baru dicatat oleh perusahaan pada tanggal 02 Februari.

9.   Biaya administrasi bank bulan Desember 2018 sebesar Rp 300.000 dicatat oleh perusahaan pada tanggal 06 Januari 2019, sedangkan biaya administrasi bank untuk bulan Januari sebesar Rp 200.000 dicatat oleh perusahaan ditanggal 02 Februari.


PT. MIRAI FATHONAH PERWIRA
Rekonsiliasi Bank
31 Januari 2019
KET.
REKON. AWAL
31 DES 18
SETORAN/
PEMASUKAN
PENARIKAN/
PENGELUARAN
REKON. AKHIR
31 JAN 19
Saldo(Ctt. Bank)
120.000.000
120.000.000
140.000.000
100.000.000





Penyebab 04
40.700.000
(40.700.000)


Penyebab 06

72.000.000

72.000.000
Penyebab 03
(60.000.000)

(60.000.000)




39.800.000
(39.800.000)
Penyebab 01

6.800.000

6.800.000





Saldo yg benar
100.700.000
158.100.000
119.800.000
139.000.000





Saldo(Ctt. PT)
100.000.000
147.500.000
117.300.000
130.200.000





Penyebab 09
(300.000)

(300.000)




200.000
(200.000)
Penyebab 02

7.500.000

7.500.000



100.000
(100.000)
Penyebab 08
1.000.000
(1.000.000)




3.200.000

3.200.000
Penyebab 05


2.500.000
(2.500.000)
Penyebab 07

900.000

900.000





Saldo yg benar
100.700.000
158.100.000
119.800.000
139.000.000





                                                                                                                             
         
             Semoga Bermanfaat. . . :-)

Comments

Popular posts from this blog

AKUNTANSI BIAYA : PENCATATAN BAHAN SISA (SCRAP)

A.   Bahan Sisa ( Scrap ) Scrap merupakan bahan baku sisa, terdiri dari bahan baku sisa atau tertinggal sewaktu pelaksanaan proses produksi dan bahan baku cacat atau bahan baku yang rusak karena kecerobohan atau kealaian karyawan. Bahan baku sisa yang mempunyai nilai ekonomis sebaiknya disimpan dan dikumpulkan walaupun tidak ada biaya yang dibebankan ke persediaan bahan baku sisa tersebut. Hasil dari penjualan persediaan bahan baku sisa dapat dipertanggungjawabkan dengan berbagai cara. Misalnya, sebagai penambah penjualan, berubah penjualan bahan baku sisa atau bahan sisa hasil dari manufaktur produk. Contohnya seperti panjang dan pendek dari operasi kayu, tepi dari operasi plastik molding , dan usang kain serta akhir pemotongan dari operasi sesuai keputusan. Scrap terkadang dapat dijual dengan jumlah yang relatif kecil. Dalam arti bahwa memo mirip dengan produk sampingan. Letak perbedaannya ialah memo muncul sebagai sisa dari manufaktur proses dan bukan merupak

ANALISIS DAN PERSPEKTIF : CARA ANALISIS YIELD CURVE BESERTA INTERPRETASINYA

A.   Mengenal Yield Curve Sebelum melanjutkan, sebagai penulis ingin mengingatkan untuk tidak ikut andil dalam pemberian dan penerimaan return yang satu ini sebab keharamannya . Akan tetapi, menurut penulis cukup di ambil ilmunya saja untuk dimanfaatkan dalam proses analisa ekonomi terkait kepentingan tertentu lainnya yang tidak melanggar syariat ya. Yield curve merupakan suatu kurva atau grafik yang memberikan informasi kepada para stakeholder terkait indikasi return dari intrumen keuangan bond (obligasi), bukan James bon ya. Hehe. Secara lebih teknis, Robert Ang (1995) menjelaskan yield curve   adalah suatu grafik yang menggambarkan hubungan antara term to maturity dan yield to maturity suatu obligasi. Term to maturity (TTM) merupakan masa sisa hidup suatu obligasi, sedangkan yield to maturity (YTM) seperti yang kita ketahui merupakan tingkat yield (hasil) yang berlaku dipasar (Robert Ang, 1995). Angka Yield ini pada umumnya dibagi menjadi tiga, yaitu :

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

A.   Definisi Anggaran Tenaga Kerja Langsung Anggaran tenaga kerja langsung merupakan perencanaan rinci mengenai biaya tenaga kerja langsung yang akan dibayarkan dn disusun berdasarkan departemen produksi untuk periode yang akan datang. Untuk kepentingan penyusunan anggaran dan perhitungan harga pokok maka tenaga kerja dibedakan dalam dua jenis tenaga kerja, yaitu : 1. Tenaga kerja langsung ( direct labor ), yaitu tenaga kerja yang mana kegiatannya berhubungan langsung dengan produk akhir yang dihasilkan atau terlibat langsung langsung dalam proses produksi. Umumnya, biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja langsung ini bersifat variabel. 2.   Tenaga kerja tidak langsung ( indirect labor ), yaitu tenaga kerja yang kegiatannya tidak langsung berhubungan atau tidak terlibat lansung dalam proses produksi. Umumnya, biaya yang berhubungan dengan indirect labor ini bersifat semivariabel. B.   Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran tenaga kerja ini disusun dengan